HIDUP BAGAIKAN SAMUDERA, MAKIN KE TENGAH KIAN BESAR OMBAKNYA (Mr_Moed)

Monday, September 24, 2012

Kehadiranmu

Kutunggu kehadiranmu sayang
Dalam dekap peluk hangat tubuh ini
Dalam ayunan tangan lagu berdendang
Kujaga dalam setiap putaran bumi

Kutunggu kedatanganmu sayang
Rindu akan suara canda tawamu nanti
Tangis manjanya buat air mata tergenang
Senyum kecilmu kan memikat hati

Kutunggu sayang
Ayah bunda di sini
Ketika malam dan siang
Menanti titipan Ilahi Rabbi


Tangerang, 24 September 2012
Mr_Moed 09.38 WIB

Monday, September 10, 2012

Ketika Topeng Bercerita

Inilah aku
Yang engkau lihat dan hanya kau raba
Senyumku tangisku marahku bukan dia
Adaku adalah untuk lindunginya

Inilah aku
Yang engkau pakai setiap hari
Celotehku kadang bukan dari hati
Tak peduli hilang harga diri

Inilah aku
Purwarupa yang tak kalian suka
Transformasi diri yang tak sejalan
Tapi kalian tetap tutupi dia dengan aku

Tangerang, 10 September 2012
Mr_Moed. 09.30 WIB

Monday, September 3, 2012

Seperti Purnama

Seperti cahaya purnama
Sinari aku dalam kegelapan
Ketika dalam gundah gulana
Bukakan mata tunjukkan jalan

Seperti cahaya purnama
Terangi hati dalam sepi malam
Saat jiwa dalam sepi merana
Temani diri bawah cahaya temaram

Seperti cahaya purnama
Indah terasa begitu dekat
Pancarannya terasa meresap ke jiwa
Selimuti mimpi begitu hangat

Seperti cahaya purnama
Walau jauh namun kan tetap ada


Tangerang, 03 September 2012
Mr_Moed 08.28 WIB

Saturday, September 1, 2012

Touring Tangerang - Pangandaran Part II

1.Pantai timur,2.Tiket,3&4.Pantai barat
Genap sudah dua tahun trek Tangerang-Pangandaran tidak diciumi si karet bundar sepasang kaki milik kuda besi kami setelah touring Tangerang-Pangandaran pertama. Satu waktu saya coba rayu bro "SS" yang dulu masih melajang kini tlah jadi bagian keluarga kami untuk melahap trek sepanjang 500 km kembali dengan alasan menjajal si "kebo" (motor baru bro SS) dan mencoba bawa istri tercintanya "LF" meliuk-liuk di jalur selatan ala penari timur tengah sambil menikmati panorama alam priangan dan tentunya memanjakan perut sang istri dengan kuliner makanan kesukaannya yaitu bakso. Akhirnya kesepakatan pun terjadi, kami berempat siap beraksi di tanggal 22-25 Maret 2012 menjelang libur hari raya nyepi.
Untuk menghemat kata, akhirnya hari kamis tanggal 22 Maret 2012 selepas maghrib bro "SS" berangkat dari Cilegon bersama istri menuju tempat persinggahan kami di Tangerang, kami pun segera berkemas mempersiapkan perbekalan dan perlengkapan untuk perjalanan malam nanti. Sekitar pukul 20.00 WIB tiba di Tangerang mereka langsung istirahat dan meluruskan badan di tempat kami, sementara mereka istirahat saya segera mengecek ulang perlengkapan dan perbekalan serta kesiapan kendaraan dari mulai tekanan ban, rem, lampu, rantai dan yang lainnya karena saya selalu ingat akan prinsip saya di jalan yaitu "safety riding dan emotional control" tak peduli jarak perjalanan itu pendek ataupun panjang. Satu jam sudah berlalu dengan bacaan "basmallah" kami memulai kembali perjalanan pukul 21.00 WIB dengan tujuan persinggahan selanjutnya di puncak - Bogor, tentu seperti jalur sebelumnya saya tuntun setang ini mengikuti aspal di jalur Tangerang-Serpong-Parung-Bogor Kota-Puncak.

1.Bandung,2.Garut,3.Tasik,4.Banjar
Kabut menyelimuti kawasan wisata puncak tepatnya di masjid At-Taawun saat waktu menunjukkan kira-kira pukul 23.00 wib, ketika itu kami rehat sejenak demi menghangatkan badan di warung kopi sambil menikmati kerlap kerlipnya cahaya lampu yang menghiasi malam kota Bogor. Untuk mengabadikan kebersamaan kami lakukan dengan berfoto ria, hal ini cukup mengalihkan perhatian kami akan dinginnya suhu udara pada saat itu. Canda tawa menghangatkan suasana di warung kopi yang kami singgahi, ada kebahagiaan tersendiri bagi sist "LF" karena ini merupakan perjalanan jauh pertamanya menggunakan si kuda besi apalagi bersama suami tercinta yang baru ia nikahi....witwiiw..hehe.
Satu jam kami rasa cukup untuk relaksasi perjalananpun kami lanjutkan kembali, istri kami sist "NH" dan sist "LF" dengan setia melalui pelukan hangatnya menemani di setiap hentakan gas yang kami mainkan menyusuri jalur malam di aspal Puncak-Cianjur-Padalarang-Cimahi-Cileunyi-Nagreg-Gentong, begitu asyiknya kami menikmati irama suara deru mesin saat melahap trek lurus ataupun kelok sehingga tepat pukul 02.00 wib kami terpaksa terhenti di sebuah SPBU daerah Moh.Toha Bandung karena istri tercinta tak kuasa menolak panggilan alam, cukup dengan satu kata "kebelet" saya langsung terhipnotis dan spontan menurunkan gas serta melipat setang ke kiri dan masuk ke SPBU (buang bensin)....hahaha. Setengah jam berlalu dihiasi dengan cerita seputar diperjalanan sebelumnya dan sedikit bertegur sapa dengan brother klub Kawasaki Ninja 250 bernopol "F" yang terlebih dahulu menempati pelataran parkir kami pun kembali mengangkat gas melaju menghantam dinginnya pagi.

Asyiknya menikmati udara pagi hari di sepanjang jalan Moh.Toha Bandung yang terkadang ditemani lalu lalang mobil yang hendak ke pasar bahkan kami sempat bertegur sapa dengan brother yang lain ketika trafic light menunjukkan warna merah, "halo bro..." tegur mereka "halo..." kami menjawab, sambil menjulurkan tangan memberi salam ia bertanya "kemana nih,berdua aja..?" sayapun membalas pertanyaannya "pangandaran bro...,kalian ?" , "yogyakarta.." jawab mereka. Sedikit kami berbincang karena lampu berganti jadi hijau dan merekapun melambaikan tangan sambil teriak "hati-hati dijalan bro...sukses" saya dan bro "SS" menjawab mereka dengan isyarat acungan jempol. Tak terasa kami telah memasuki lika-likunya jalanan nagreg kewaspadaanpun kami tingkatkan, teman setia dibelakang terus saya pantau supaya ia tidak memejamkan mata, karena mengantuk sedikitpun efeknya sangat berbahaya bisa mempengaruhi keseimbangan motor. Nagreg terlewati gentong pun terhampiri, si kuda besi kami ajak beristirahat bersama meluruskan badan dan kaki di SPBU gentong Tasikmalaya persis menjelang adzan Shubuh. Jumat pagi sekitar pukul 06.00 wib kami sengaja mampir ke rumah untuk istirahat, tanpa ampun kasur dan bantal langsung kami gebukin terus ditindihin, nikmat rasanya bisa tidur pulas menjelang shalat jumat, selain bisa istirahat dengan puas tentuny kami juga bisa makan dengan gratis...hehe..tengkiw mother...
1.Tasik,2.Ciamis,3.Bandung,4.Puncak

Janji memang hutang dan harus ditepati, disetiap perut bernyanyi kala dijalan pastinya sang penagih hutang ingin berwisata kuliner tak jauh dari "bakso". Sebenarnya banyak tempat kuliner bakso yang bisa dikunjungi di kota Tasikmalaya seperti contoh bakso laksana, bakso SR, bakso mas widji, bakso Tole,semuanya di pusat kota, dan masih banyak bakso langganan saya waktu zaman sekolah dulu yang agak melebar dari pusat kota yaitu salah satunya yang terlewati oleh jalur touring kami yaitu bakso Priangan di sub terminal/pasar pancasila, semenjak saya masih di bangku SD bakso Priangan ini telah diperkenalkan oleh ibu saya jadi kalo makan disini itung-itung nostalgia lah...hehe. Di Ciamis kami nemu bakso H.Oding, sebenernya sih friend recomended katanya enak, mienya langsung bikin di tempat, dan setelah kami coba memang gak salah, bakso H.Oding emang yahud... (iklan dikit ah...sapa tau dapet komisi..wkwkwk).
Pukul 14.00 wib kami sampai di tempat tujuan utama, setelah selesai dengan urusan penginapan dan membersihkan diri kami langsung berburu sunset di pantai barat pangandaran namun sang surya masih enggan tenggelam kamipun menunggu kepergian sang surya dengan menyewa sepeda pantai berkeliling keliling di sekitar pantai barat hingga pada akhirnya sang surya melambaikan tangan mengajak kami berfoto bersama, subhanallah sungguh indah lukisanMU ya Rabb....sunset di pantai barat pangandaran itu sesuatu banget gitu.

1.gerbang,2.rusa,3.kera,4.peta
Mengingat budget waktu di pangandaran hanya satu hari saja maka obyek wisata yang akan kami kunjungi selain pantai pananjung saat ini adalah obyek wisata yang belum sempat kami sambangi pada saat Touring Tangerang-Pangandaran part I, sebetulnya masih ada beberapa tempat yang jadi pilihan diantaranya pantai karang nini, body rafting citumang, cagar alam dan pasir putih. Namun karena keterbatasan waktu kami hanya menyempatkan diri foto-foto di sekitar cagar alam dan kemudian memutuskan untuk mengunjungi obyek wisata batuhiu-green canyon-batukaras karena tempat-tempat tersebut berada dalam satu arah. Kami susuri pantai barat kurang lebih 20 menit waktu tempuh dari pantai barat pengandaran menuju arah green canyon adalah kawasan pantai batuhiu yang pertama kami nikmati keindahannya hari ini. Konon katanya (bukan kata mbah dukun ya..), di lepas pantai dahulunya batu karang yang muncul ke permukaan air mirip sekali dengan sirip ikan hiu sehingga dinamakanlah pantai batuhiu, tapi ketika kami menapakkan kaki di pantai tersebut dan melihat ke arah laut ternyata batu karang tersebut sudah tidak mirip lagi dengan sirip ikan hiu. Selain pemandangan yang menghipnotis mata katanya disini juga bisa menyaksikan tenggelamnya sang surya ditelan lautan karena posisi pantai batuhiu berada di bagian barat pulau jawa. Di kawasan ini pula terdapat penangkaran penyu hewan yang sangat dilindungi keberadannya.
1&2.Bukit Batuhiu,3&4.Pantai Batuhiu
Selepas puas menjamah pantai batuhiu kami segera menghabisi masa penungguan sang kelana si kuda besi di pelataran parkir, terdengar suara mesin menderu suara tawa girang keluar dari knalpot menandakan si kuda besi ingin segera ditunggangi menuju perhentian selanjutnya. Manusia hanya pembuat rencana namun Allah SWT yang berkehendak, 15 menit berlalu kami hampir tiba di tempat tujuan berikutnya namun apa yang terjadi?? antrian panjang memadati jalan sepanjang kurang lebih 1km mendekati green canyon. Saya baru sadar ternyata ketika itu adalah libur panjang hari raya nyepi...hmmhhh.
Kami coba tembus kemacetan itu dengan susah payah dengan maksud kami melewati obyek wisata yang satu ini dan akan langsung melanjutkannya ke pantai batukaras, dengan penuh kesabaran akhirnya 1km bisa terlewati, green canyon cukup kami pandangi namun ada yang lebih mengejutkan lagi ternyata macet bukan hanya disitu saja, arah batukaras pun masih penuh sesak dipadati kendaraan roda empat dan roda dua, penasaran dengan apa yang terjadi beberapa kali kami bertanya sama pengendara lawan arah dan semua jawabannya sama "macet pak...ampe batukaras kayaknya.." , "macet pak...biasa liburan panjang..", "macet pak...mending balik lagi, gak bakalan bener.." . Semua jawaban yang di dapat hasilnya NEGATIF. hadeeh...setelah kami berunding sejenak akhirnya kami memutuskan untuk mencoba obyek wisata gunung galunggung di Tasikmalaya karena kami lihat pada saat itu waktu menunjukkan pukul 12.00 wib jadi kira-kira setidaknya kami bisa menikmati beberapa menit di obyek wisata gunung galunggung, dan perjalanan ke pangandaran kali ini pun berakhir hingga di kemacetan ini...