HIDUP BAGAIKAN SAMUDERA, MAKIN KE TENGAH KIAN BESAR OMBAKNYA (Mr_Moed)

Saturday, October 30, 2010

Bacakan

Sudah hampir sebelas tahun saya tidak pernah melakukannya, kangen rasanya kalau mengingat masa-masa lalu dikampung halaman kangen akan perjuangannya, aromanya, suasananya, dan tentu hasilnya. Ya, tentunya masak nasi liwet pake alat tradisional di tungku batu bata, sejak bulan-bulan lalu saya pengen banget melakukannya dan akhirnya alhamdulillah 2 minggu yang lalu keinginanku terkabul, bertempat di rumah kakak tertua istri saya daerah panangkalan, gunungsari - serang saya mengebulkan asap dari tungku.
Semua kerinduanku terbalaskan, perjuangan mempertahankan nyala api dan menghirup aroma nasi liwet sungguh mengagumkan akan indahnya kerja keras, suasana yang penuh dengan kekeluargaan menambah eratnya tari silaturahmi dan meskipun hasilnya kurang memuaskan karena nasi liwetnya kurang berasa garam (he..he) tapi inilah hasil yang sangat menggembirakan dan menyenangkan karena bisa berkumpul bersama keluarga. so....inilah hasilnya :



Perjuangan mempertahankan nyala api membuat mata perih bergumul dengan asap, tapi.......it's okay.


Berkumpul bersama berbagi rizki dan berkah pemberian Allah SWT, aduh......seru.
Waduh...ada pembantaian, melanggar HAIM nih....Hak Azasi Ikan Mas.

Thursday, October 28, 2010

Kena Tilang

      Pukul 19.30 WIB sepulang belanja keperluan pindahan, A 2007 BY yang saya kendarai diberhentikan polisi gendut berpeci haji, tepatnya di pertigaan mall robinson Kota Tangerang. Ketika itu kami melewati jalan yang biasa dilindas si kembar bundar kaki A 2007 BY dari arah pasar anyar kami belok kiri sedikit terus belok kanan menuju arah jalan merdeka,  dari kejauhan terlihat lampu panjang yang biasa bapak parkir dipakai telah berkibas-kibas layaknya kepakan sayap burung yang patah tinggal sebelah, saya sudah menyadari A 2007 BY ku akan distop dan disapa bapak polisi gendut berpeci haji maka betotan gas pun saya turunkan dan kemudian priitt......kami pun berhenti tepat di sebelah tukang parfum belokan arah jalan merdeka.
"Selamat malam pak..." bapak polisi gendut berpeci haji menyapa saya dengan sopan, "surat-suratnya pak..., bapak tahu melakukan kesalahan apa ? bapak tidak boleh belok kanan disitu, bapak seharusnya belok di bundaran tugu jam dinding....silahkan bapak ke pos...! " "tapi kan pak disitu tidak ada rambunya" jawab saya."bapak silahkan ke pos..! " katanya lagi.saya pun menghampiri bapak polisi satunya yang berada di pos, dan terjadi percakapan kembali seperti berikut ini :
Pak Polisi : Selamat malam pak.... (kira-kira percakapannya sama kayak bapak yang tadi)
Saya : malam
Pak Polisi : Alamatnya di serang ya pak ?
Saya : Iya
Pak Polisi : Sekarang tinggal dimana ?
Saya : Sementara domisili di cipondoh, baru mau pindahan ke bugel mas sekarang
Pak Polisi : Oh saya kira tinggal di serang, soalnya jauh kalo sidang di sini tapi alamatnya diserang. sidang disini aja ya....?
Saya : waduh pak, bisa diberesin sekarang gak pak ?
Pak Polisi : bisa saja...tergantung dananya....
Saya : Tapi uang saya tinggal 10 ribu pak, abis pake belanja barusan....tuh barangnya
Pak Polisi : Wah kalo begitu gak bisa pak, sidang aja ya....tanggal 12 di TMP Taruna
Saya : Ya sudah pak, sidang aja.....
Pak Polisi : Nah, memang harusnya begitu pak...
Akhirnya saya pun mendapat surat cinta dari pak polisi yang berujung sidang di Pengadilan Negeri Tangerang jalan TMP Taruna tanggal 12 Nopember 2010.
Seandainya uang yang saya tawarkan lebih besar, kira-kira saya jadi sidang gak ya...?
Merdeka....!!

Wednesday, October 27, 2010

4 Elemen Mengamuk di Indonesia

    Tahun 2010 merupakan ajang unjuk gigi bagi alam Indonesia, 4 elemen unsur kehidupan yang sangat vital seakan membalaskan kekesalannya terhadap manusia yang tidak bisa menjaga dan melestarikan keseimbangan alam. Membuang sampah sembarangan, menebang pohon sembarangan, mengasapi udara dengan asap pabrik atau kendaraan, menggali pasir sembarangan, dsb adalah ulah manusia tak bertanggung jawab.

Contoh 4 elemen tersebut adalah :
1. Banjir di daerah Jakarta dan Tangerang (Unsur Air)

                                             (foto:vivanews.com)


Banjir yang melanda daerah Jakarta dan sekitarnya tanggal 25 Oktober 2010 hampir seluruh jakarta kena dampaknya akibat banjir tersebut, kemacetan dimana-mana bahkan tol BSD ditutup karena tertutup air sehingga laju perekonomian pun terganggu kemudian salah satu perumahan di daerah ciledug rata-rata air mencapai hingga 2 meter.

2. Gempa di Mentawai dan Gunung meletus di Yogyakarta (Unsur Bumi)
Tanggal 25 Oktober 2010 terjadi gempa mencapai 7,2 skala richter di Mentawai Sumatra Barat yang menelan korban ratusan orang dan tanggal 26 Oktober 2010 Gunung merapi memuntahkan "Wedus Gembel" dan baru ditemukan beberapa orang korban tewas.
                                          (foto:vivanews.com)
                                          (foto:vivanews.com)
3. Puting Beliung (Unsur Angin)
Sekitar bulan Maret lalu Jakarta dikejutkan oleh angin besar yang mengakibatkan beberapa kerusakan salah satunya adalah billboard yang menimpa kendaraan yang sedang melintas di bawahnya.



                                          (foto:vivanews.com)
4. Kebakaran (Unsur Api)
Sebenarnya berita tentang kebakaran sangat sering didengar dan dilihat, salah satunya yang masih hangat diberitakan adalah kebakaran yang terjadi didaerah Jakarta Utara (pemukiman padat) dan Kosambi Tangerang (pabrik/pergudangan).



                                          (foto:vivanews.com)

Itulah beberapa contoh amukan alam yang terjadi di negeri kita ini. untuk itu marilah kita merenung sejenak, mungkin ini adalah lonceng peringatan dari yang Maha Kuasa Allah SWT agar kita senantiasa berdzikir kepadaNya dan menjadi khalifah di muka bumi ini...."bukan merusaknya".

Monday, October 25, 2010

Sunday, October 24, 2010

Pangandaran

Asalku tidak jauh dari tempat yang sering dikunjungi orang itu,banyak teman yang sering mendatangi dan mendengarkan suara deburannya. Saya sekarang berdomisili jauh dari tempat asalku....ya, Tasikmalaya tidak jauh dari Pangandaran yang cukup ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam dengan kendaraan pribadi, sedangkan Tangerang menuju tempat Saya dilahirkan bisa ditempuh kurang lebih 6 jam perjalanan. Tetapi setelah jauh darinya saya baru tertarik untuk mengunjungi tempat yang konon kabarnya indah untuk dilihat dan nyaman tuk dinikmati.

Ketertarikan saya akan indahnya pantai pangandaran dan batukaras diikuti kedua teman saya yang sama-sama belum pernah menginjakkan kaki di pasir yang telah diinjak oleh beribu orang tiap harinya itu, sehingga kami memutuskan untuk pergi ke pangandaran.
Inilah jejak kaki pertama kami di pangandaran "Moed" (saya), "Benk" (Bambang Dwi Sampurno) dan "MYT" (Nandy Rahayu Hidayat). Dengan menggunakan kendaraan umum pemberangakatan dari  agen bis di Cikokol Tangerang perjalanan kami tempuh selama 9 jam. Setibanya di pangandaran tanpa banyak kata kami langsung terjun menyapa air laut yang menghampiri kami.....byurrr...kami pun berenang, dan waaahhh seruuuu.

Dan perjalanan pun dilanjutkan ke Green Canyon
Bersambung yaa.........